KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang Teori dan Konsep Keperawatan menurut Myra Estrin Levine.
Dalam
proses penyusunan makalah ini, tentu saja kelompok VII mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini,
kelompok VII mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Mata Perkuliahan Ilmu
Keperawatan Dasar II, yaitu Ibu Nelwati,MN yang telah membimbing kami dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu kelompok VII berterima kasih apabila ada kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan
nantinya.
Padang, 26 September 2013
penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………………. 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biografi Myra Estrin Levine………………………………………... 2
2.2 Konsep utama ………………………………………………………. 3
2.3 Konsep Dasar Model Konservasi
Levine…………………………… 5
2.4 Teori Levine dan Proses
Keperawatan……………………………… 6
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 9
3.2 Saran………………………………………………………………... 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini
tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep
model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan
kegiatan praktek keperawatan.
Salah satu grand theory keperawatan adalah model
keperawatan konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine. Tiga konsep
utama konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi
(Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan
adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi.
Berdasarkan
uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh mengenai model
konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian asuhan keperawatan. Contoh
kasus dan proses asuhan keperawatannya akan dibahas secara khusus berdasar
model konservasi Levine.
1.2
Tujuan
1. Memenuhi tugas dalam mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
2. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine.
3. Dapat
menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine dengan proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biografi Myra Estrin
Levine
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak
tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena
ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan
perawatan(George, 2002).
Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh
gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun
1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army,
sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah
mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University
pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembagaseperti University
of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77
artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to Clinical
Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973
& 1989.Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada
tahun 1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine
pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori
keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama
dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa
keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga
ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya
sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan
perawatan pasien (George, 2002).
2.2 Konsep Utama
Selama bertahun-tahun, perawat (seperti
Myra Levine) telah mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang
berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi Model, semua berbagi
teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan, keperawatan dan
kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan bergabung
atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah.
1.
Orang
Seseorang adalah holistik sedang
yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan integritas dan satu
"yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar."
The keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu
memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal
17). Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan
kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
2.
Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu.
Lingkugan terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan internal dan
eksternal :
a.
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari individu
dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga
adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada
homeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang
selalu merupakan bentuk energi.
b. Lingkungan
eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan konseptual.
Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu
menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan
keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal
yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ
perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk
radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Lingkungan konseptual adalah bagian dari
lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan
penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman
emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis
individu pola yang berasal dari pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan
adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan
adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan
kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan
sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan
oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang
diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan bagian
tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana perambahan kecacatan dapat
menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau
kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit
adalah" tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau
kematian akan terjadi ".
4. Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam
"interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu masuk ke
dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu
beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya pada setiap
pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan).
Seperti telah
disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara di mana orang
dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang
dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat
konservasi yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis,
emosional, psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor
(Levine, 1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi.
2.3
Konsep
Dasar Model Konservasi Levine
Teori
keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada
tahun 1973,menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas
konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama
(Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut ,
Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :
1.
Konservasi Energi
Tujuan
dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang
berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan
memperbaharui energy sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam
praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat
tidur pasien .
2.
Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan
adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur .Seorang perawat harus
membatasi jumlah jaringan yang terlibat
dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan .
3.
Konservasi integritas personal
Seorang
perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat ketika klien
dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya
proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur.
4.
Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan
berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah
ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal .
2.4 Teori Levine Dan Proses Keperawatan
Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.
Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien
dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas untuk
berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua
fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk
beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam
menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase
pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi.
dalam pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya
mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan
kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi
lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu
perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian
menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman
pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan
pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi
klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan
dengan anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan
energi yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan
pola kerja. Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh,
struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai,
kepercayaan dan integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien dan
hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang
lain atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir.
Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk
beradaptasi dan mencapai kondisii sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus
menetapkan tujuan :
1.
Menetapkan
strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2.
Menentukan
tingakat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan
Levine
menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan
dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori,
dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan perawat
harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan
mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat
boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut
implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian
dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab
untuk memberikan perawatan kepada klien.
Teori Levine menyatakan bahwa :
1.
Perawat
harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2.
Intervensi
perawat mendorong adaptasi klien.
3.
Dalam
fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4.
Perawat
mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support.
Bagaimana
teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang
maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan
intervensi perawatan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Myra Estrin Levine adalah seorang ahli
yang memberikan penjelasan berbeda dari disiplin ilmu keperawatan.Dalam teori
Levine ini terdapat empat konsep konversi utama yaitu konversi
energy,integritas struktur,integritas personal dan integritas social.Semua
teori ia bagi menjadi empat bagian utama antara lain orang, lingkungan , kesehatan,
keperawatan.Selain itu, Levine juga membahas orang dan lingkungan yang
tergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu.Menurutnya seorang perawat
harus selalu mengobservasi, memberikan intervensi yang tepat sesuai perencanaan
dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk membantu klien,sehingga hubungan kerja
sama antara perawat dengan klien harus baik agar terwujudnya tujuan kedua belah
pihak.
3.2
Saran
Perawat harus mampu dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang
dilakukan, agar proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan
klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien
sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi
terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama.Dalam
hal ini dituntut peranan perawat dalam mewujudkan tindakan yang mencakup
konversi-konversi tersebut dan mengobservasi
klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan
mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai
kesehatan yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran.